|
solopos |
Presiden Republik Indonesia terpilih 2014-2019
Joko Widodo alias Jokowi bersama Jusuf Kalla dan segenap partai koalisinya
mulai berbenah mempersiapkan susunan kabinetnya. Sesuai dengan kebijakannya
sejak awal, koalisi PDIP bukanlah koalisi bagi-bagi kursi. Dengan demikian,
publik banyak berharap kursi-kursi menteri diisi oleh para profesional, bukan
hanya sekedar kedekatan pada partai penguasa saja.
Tak mau ingkar dengan janjinya itu, Jokowi
terlebih dulu meminta pandangan publik sebelum menyusun kabinetnya. Dalam akun
resmi kubu Jokowi-JK di Facebook dengan nama Jokowi Center, publik diminta
berpartisipasi dalam memberi pandangan mengenai siapa yang cocok menjadi
pembantu presiden dan wakil presiden pada periode mendatang.
Dalam akun tersebut, diunggah lembaran yang diberi
nama Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR). Tertulis, para relawan merasa
perlu terus mengawal perjalanan politik Jokowi-JK dengan berbagai cara setelah
dinyatakan sebagai pemenang pilpres.
Jokowi Center dan Radio Jokowi akhirnya memutuskan
untuk ikut mengawal proses penjaringan nama-nama calon menteri yang dianggap
layak oleh rakyat. Ada 34 daftar menteri yang dimintai pendapat. Masing-masing
pos ada tiga calon. Ada pula opsi untuk mengisi sendiri nama tokoh di luar tiga
calon yang ada.
Meski demikian terdapat sejumlah usulan nama yang
munucl dalam daftar calon menteri di KAUR dinilai kurang layak menjadi pembantu
presiden dan wakil presiden terpilih. Kompetensi mereka dinilai kurang, bahkan
dipertanyakan. Dan jika Jokowi-JK salah pilih, sudah pasti mereka akan mendapat
sorotan masyarakat.
Di posisi Menteri
Keuangan terdapat sejumlah nama yang muncul, misalnya Prof
Dr Hendrawan Supratikno; Dr Ir Raden Pardede, PhD; Agus Martowardojo. Sedangkan
di jabatan Menteri Koordinator
Perekonomian terdapat sejumlah kandidat, yakni Chairul Tanjung; Prof Dr (HC) Dahlan Iskan dan Gita
Irawan Wirjawan.
Mereka memang tokoh-tokoh profesional yang layak
menjadi kandidat di posisi tesebut, namun masih banyak nama-nama profesional
yang sangat amat layak untuk masuk dalam bursa menteri, misalnya Sri Mulyani. Indonesia
lebih membutuhkan sosok tegas itu ketimbang World Bank dan sudah selayaknya
Jokowi mempertimbangkan Sri Mulyani untuk menduduki salah satu posisi menteri
strategis, baik Menko Perekonomian ataupun Menteri Keuangan.
Demikian pula di sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral. Jokowi harus memilih seorang profesional yang benar-benar mengerti
menjalankan kebijakan sektor energi. Sektor ini sangat membutuhkan
profesionalitas, jadi jangan sampai diisi oleh orang partai yang tidak paham
soal energi.
Agaknya kita harus melongok ke lima tahun belakang
ini, dimana sektor energi diisi oleh orang partai yang tidak memiliki latarbelakang
energi. Akibatnya banyak kebijakan yang tersendat. Perpanjangan kontrak
Mahakam, Masela, pengembangan Blok East Natuna....semuanya masih menggantung
akibat keragu-raguan pemerintah. Padahal Indonesia sedang mati-matian menjaring
investasi, seiring dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produksi migas
ke level 1 juta barel per hari. Penurunan produksi juga harus disikapi dengan
peningkatan kegiatan eksplorasi.
Dengan demikian terlalu banyak pekerjaan rumah bagi
Jokowi dalam lima tahun mendatang. Banyak kebijakan yang harus diambil untuk
memperbaiki iklim investasi Indonesia ke depan. Dan untuk itu Jokowi memang
harus serius dan konsisten dalam janjinya untuk tidak bagi-bagi kursi karena
memang profesionalisme sangat dibutuhkan untuk membentuk kabinet yang kokoh.
Berikut adalah nama-nama usulan calon menteri yang
terdapat dalam KAUR:
1. Menteri
Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Jenderal TNI Budiman;
Jenderal TNI Dr Moeldoko; Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso.
2. Menteri
Koordinator Perekonomian: Chairul Tanjung; Prof Dr (HC) Dahlan Iskan; Gita Irawan
Wirjawan.
3. Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat: Drs HA Muhaimin Iskandar,
MSi; Dr Ir Kuntoro Mangkusubroto, MSIE, MSCE; Prof Dr Alwi Shihab.
4. Menteri Dalam
Negeri: Dr Abraham Samad, SH, MH; Dr (HC) Agustin Teras Narang, SH; Prof Dr
Pratikno, MSoc Sc.
5. Menteri Luar
Negeri: Don K Marut, MA, M Phil; Drs Makmur Keliat, PhD; Dr Raden Mohammad;
Marty Muliana Natalegawa, M Phil, BSc.
6. Menteri
Pertahanan: Andi Widjajanto, S Sos, MSc; Mayor Jenderal
(Purn) TB Hasanuddin; Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.
7. Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia (HAM): Dr Artidjo Alkostar, SH, LLM; Prof Dr
Saldi Isra, SH, MPA; Dr Zainal Arifin Mochtar, SH, LLM.
8. Menteri
Keuangan: Prof Dr Hendrawan Supratikno; Dr Ir Raden
Pardede, PhD; Agus Martowardojo.
9. Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Dr Ir Arif Budimanta, MSc;
Ir Luluk Sumiarso; Dr Ir Tumiran, M Eng.
10. Menteri
Perindustrian: Anton Joenoes Supit; Dr Poempida Hidayatulloh, B
Eng (Hon), PhD, DIC; Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono, DEA.
11. Menteri
Perdagangan: Dr Mari Elka Pangestu, PhD; Soetrisno Bachir; Dr
Sri Adiningsih.
12. Menteri
Pertanian: Arif Wibowo; Prof Dr Bustanul Arifin; Dr Ir Iman
Sugema, MSc.
13. Menteri
Kehutanan: Prof Dr Ir Frans Wanggai; Dr Mohamad Prakosa; Dr
Satyawan Pudyatmoko, MSc.
14. Menteri
Perhubungan: Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim; Prof Dr Tech Ir
Danang Parikesit M Sc; Ignasius Jonan.
15. Menteri
Kelautan dan Perikanan: Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa, MSc; Dr Kadarusman,
PhD; Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, MS.
16. Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Rieke Dyah Pitaloka; Dr Rizal Sukma;
Wahyu Susilo.
17. Menteri
Pekerjaan Umum: Dr Bayu Krisnamurthi, MSi; Dr Ing Ilham Akbar
Habibie, MBA; Tri Mumpuni Wiyatno.
18. Menteri
Kesehatan: Prof Dr Fasli Jalal; dr Ribka Tjiptaning; Prof dr
Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD.
19. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan: Prof Dr Abdul Munir Mulkhan; Dr Hilmar Farid;
Yudi Latif, MA, PhD.
20. Menteri
Sosial: Dadang Juliantara; Eva Kusuma Sundari; Ir Hasto Kristiyanto, MM.
21. Menteri
Agama: Prof Dr Azyumardi Azra, MA; Drs H Lukman Hakim Saifudin; Siti Maulida.
22. Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Garin Nugroho; Jeffrie Geovanie; Mira
Lesmana.
23. Menteri
Komunikasi dan Informatika: Drs Ferry Mursyidan Baldan; Nezar
Patria, MA; Ir Onno W Purbo, MEng, PhD.
24. Menteri
Sekretaris Negara: Maruarar Sirait, SIP; Ir H Pramono Anung Wibowo
MM; Dr H Yuddy Chrisnandi, ME.
25. Menteri
Riset dan Teknologi: Dr I Gede Wenten; Dr Eng Romi Satria Wahono,
BEng, MEng; Prof Yohannes Surya, PhD.
26. Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM): Abdul Kadir Karding, SPi,
MSi; Dra Khofifah Indar Parawansa; Nusron Wahid, SS.
27. Menteri
Pemberdayaan dan Perempuan-Anak: Lies Marcoes Natsir, MA; Nani
Zulminarni, MA; Puan Maharani.
28. Menteri
Lingkungan Hidup: Chalid Muhammad;
Charlie Heatubun, PhD; Drs Ir Dodo Sambodo, MS.
29. Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi:
Dr Eko Prasojo; Ir Tri Rismaharini, MT; Agung Adi Prasetyo.
30. Menteri
Pembangunan Daerah Tertinggal: Drs Akbar Faizal, MSi; Drs Andrinof
Achir Chaniago, MSi; Indra Jaya Piliang, SS, MSi.
31. Menteri
Perencanaan dan Pembangunan Nasional: Aviliani, SE, MSi; Faisal
Basri, SE, MA; Dr Revrisond Baswir.
32. Menteri
Perumahan Rakyat: Prof Rhenald Khasali, PhD; Prof Ir Suprihanto
Notodarmojo, PhD; Mochamad Ridwan Kamil, ST, MUD.
33. Menteri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN):
Dr Hendri Saparini; Dr Kurtubi; Emirsyah Satar.
34. Menteri
Pemuda dan Olahraga: Adhie MS; Anies Rasyid Baswedan PhD; Herry
Zudianto, SE Akt, MM.